Getir Menjadi Tawa Bila Ku Bersamanya
aku tak pernah lupa saat kali pertama
berjuang memilih kata hanya untuk menyapanya
terekam di ingatan, sore yang menyenangkan
mendengar renyah tawanya, menyelami hatinya
dan tenggelam di sana
untuk dia, untuk dia aku rela menulis ulang mimpi-mimpiku
getir menjadi tawa bila ku bersamanya
terekam di ingatan, sore yang menyenangkan
mendengar renyah tawanya, menyelami hatinya
dan tenggelam di sana
untuk dia, untuk dia aku rela menulis ulang mimpi-mimpiku
getir menjadi tawa bila ku bersamanya
untuk dia, untuk dia aku rela menulis ulang mimpi-mimpiku
getir menjadi tawa bila ku bersamanya
di sana, di sana aku menemukan yang hilang
mungkin hatiku, apapun itu, asalkan aku bersamanya, asalkan bersamanya
loading...
Sign up here with your email