Saat Laga berlangsung

Fokus Pemain
Fokus pertama tentu saja untuk El Maestro -Xavi Hernandez. Pertandingan besar saat ini sudah tidak bisa lagi menjadi ukuran Xavi dalam bermain. Xavi sudah jauh menurun. Terlalu lama dalam melakukan umpan dan hanya melakukan “umpan yang aman” disaat kita mendapatkan transisi cepat dari build up play yang sulit kita dapat. Di sisi lain, pemain terbaik dalam taktik Tata Martino yang awal musim kesulitan beradaptasi -Iniesta, terpaksa tidak bisa bermain penuh sehingga ritme dan kinerja untuk taktik utama Tata tidak bisa bekerja dengan baik.
Kedua fullback kita, Alves dan Alba bermain sangat hati-hati. Performa mengecewakan ditunjukkan oleh Alves. Mungkin dengan kondisi yang belum fit sepenuhnya, Alves minim kontribusi dalam menyerang dan melakukan beberapa kali kesalahan dalam bertahan. Apalagi setelah Messi bermain di babak kedua, disini bisa kita lihat apa ituMessidependencia. Dan adalah Dani Alves orangnya. Sangat konsisten mencari dimana Messi berada di lapangan dan mengacuhkan pemain lain yang mungkin memiliki peluang lebih baik.
Pedro, Alexis dan Fabregas yang membutuhkan ruang untuk menciptakan peluang, meredup di pertandingan kali ini. Catatan sedikit lebih baik mungkin menjadi milik Pedro. Dan mungkin sebelum Messi dan Neymar bermain, hanya Pedro satu-satunya pemain depan Los Azulgrana yang melakukan penyerangan. Sementara Alexis dan Fabregas menjadi “tidak terlihat”. Di laga seperti ini pula, penempatan Fabregas sebagai false 9 seperti sebuah ironi. Semua tahu melawan tim medioker, Falsebregas 9 akan mencetak gol dan assists, tapi tidak dengan tim Atletico ini. Melawan tim yang lebih elit, sentuhan pertama yang buruk, terlalu lamban dan tanpa dribble melewati CB lawan guna membongkar ruang adalah gambaran dirinya.
Laga Seperti Yang Sudah-Sudah
Laga melawan Atletico Madrid di Jornada 19 ini sebenarnya adalah ujian bagi Barca. Seperti apa peningkatan permainan mereka dibandingkan dengan musim lalu. Dan hasilnya? Tidak ada. Ini adalah laga dimana keberadaan CF (Central Forward) sangat dibutuhkan. Central Forward yang dalam musim ini lagi-lagi tidak kita miliki. Jika kita percaya diri Neymar adalah opsi nomor 9 kita, sungguh kita terlalu naif. Sosok dan bayangan Messi terlalu besar bagi Neymar agar bisa bermain bebas di posisi tersebut. Jangan lupakan faktor ego pemain dalam hal ini. Dengan comeback sempurna “King Messi” saat melawan Getafe, untuk Neymar bisa bermain di posisi tersebut hanyalah angan-angan.
Keberagaman permainan yang dimiliki Tata tidak berjalan dengan baik saat melawan tim dengan kinerja dan pressure yang luar biasa seperti Atletico. Laga dimana intensitas yang tinggi bisa melemahkan bahkan menghancurkan kinerja dan pressure tinggi seperti yang dimiliki Atletico Madrid.
Pique dan Masche luar biasa. Tanpa harus menunggu musim harus berakhir, Victor Valdes sudah pasti adalah pemain terbaik kita musim ini. Hasil positif setelah laga ini adalah apa yang sudah ditunjukkan oleh Gerard Pique dan Javier Mascherano. Pun Sergio Busquets. Menyenangkan bahwa tim ini ternyata tidak lupa melakukan bagaimana cara bertahan yang baik melawan tim besar. Meski minim penyerangan, setidaknya melihat bagaimana bagusnya cara kita bertahan menunjukkan bahwa tim ini mengalami sedikit kemajuan.
Di paruh musim kedua, laga kunci bagi Barca adalah saat harus tandang ke Sevilla, Real Sociedad, Real Madrid, Espanyol, Villareal dan bermain di Camp Nou menjamu Atletico Madrid. Barca kini akan memasuki paruh musim kedua dengan godaan performa, kondisi pemain, cedera dan konsistensi menjalani pertandingan baik di Primera Liga, Liga Champion dan Copa del Rei.
loading...
Previous
Next Post »

Resep Jitu

loading...